KOTA BANJARMASIN - Dalam
tujuh pekan terakhir masyarakat Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan, dan wisatawan yang berkunjung ke kota ini bisa menikmati
pasar terapung yang berada di tengah kota. Lokasi pasar merapat di siring
Sungai Martapura, tepatnya di sisi Jalan Piere Tendean.
Menggunakan perahu jukung, puluhan pedagang yang didominasi kaum
perempuan memadati salah satu bagian siring yang berada tepat di seberang
Kantor Gubernur Kalsel lama. Keberadaannya mampu menyedot perhatian ribuan
warga yang tengah berjalan-jalan menghabiskan Minggu pagi di kawasan tersebut.
Seperti pasar apung lain yang sudah ada lebih dulu di Kota Banjarmasin dan terkenal, yakni
Muara Kuin dan Lokbaintan, maka para pedagang di pasar apung di siring Jalan
Piere Tendean ini juga menyajikan aneka barang, seperti buah-buahan, sayuran,
dan aneka makanan.
Bahkan ada juga warung makan yang memanfaatkan bangunan rumah
lanting yang saat ini jumlahnya makin berkurang. Untuk memeriahkan suasana
Pemerintah Kota Banjarmasin
melengkapi pasar dengan musik dan penyanyi lokal.
Ya, keberadaan pasar apung siring Piere Tendean ini memang
digagas oleh Pemerintah Kota Banjarmasin
dalam upaya melestarikan pasar apung dari kepunahan. Lokasinya dibuat lebih
mudah dan sifatnya mendekati pembeli.
"Konsepnya, kami berusaha membangun image menjadi pasar
Minggu yang khusus terapung. Tujuannya sebagai salah satu bentuk pelestarian
pasar apung," ujar Mujiyat Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Pemerintah Kota
Banjarmasin, Minggu (23/3/2013).
Mengapa dibuat mingguan, menurut Mujiyat agar pasar yang ada di
Muara Kuin dan Lokbaintan tetep hidup. Karena pedagang yang jualan di tempat
ini juga berasal dari pasar-pasar apung lain, termasuk kedua pasar apung di
atas. Bahkan nantinya ada rencana yang berjualan di tempat ini dilakukan
bergiliran.
0 komentar:
Posting Komentar